SIRANINDI – Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Swasembada Pangan Menghadapi Musim Kemarau Tahun 2025 yang digelar secara virtual melalui Zoom Meeting, bertempat di Aula Makodim 1306 Kota Palu, Selasa (3/6/2025).
Rakornas ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian, Dr. Ali Jamil bersama Menteri Dalam Negeri dan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
Kegiatan ini diikuti oleh para Gubernur, Bupati, Dandim, Kapolres, serta kepala dinas terkait dari seluruh Indonesia.Turut hadir dalam zoom meting, Bupati Sigi, Dandim 1306 Kota Palu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi, serta para pejabat pemerintah daerah dari Kota Palu, Donggala, dan Parigi Moutong.
Dalam sambutanya, Sekjen Kementerian Pertanian menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengoptimalkan lahan sawah dan mendukung pencapaian target swasembada pangan nasional.
“Dari sekitar 7,89 juta hektare sawah di Indonesia, 3,7 juta hektare merupakan sawah tadah hujan. Ini menjadi tantangan besar di musim kemarau, dan harus dihadapi dengan sistem irigasi serta pompanisasi,” ujar Dr. Ali Jamil.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi tengah mengupayakan optimalisasi lahan pertanian dan perkebunan yang rusak akibat bencana gempa dan likuifaksi tahun 2018.
Lanjut bupati, sebanyak 400 hektare lahan terdampak akan dipulihkan dan dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
“Kami merencanakan optimalisasi lahan terdampak bencana sebagai bagian dari strategi mendukung swasembada pangan. Ini adalah langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani, serta memulihkan sektor pertanian secara berkelanjutan,” tegas Bupati.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkab Sigi telah menggandeng berbagai pihak guna mempercepat proses revitalisasi lahan, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
Rakornas ini diharapkan menjadi momentum strategis bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam memperkuat sistem pangan nasional, memastikan stabilitas produksi, dan menjawab tantangan musim kemarau 2025 dengan solusi konkret dan terukur. ***